
Kehidupan Praveen belakangan bisa dibilang seperti roller coster. Dia pernah berada di bawah setelah mendapat Surat Peringatan (SP) 2 akibat kasus surat sakti (keluar asrama tanpa surat izin) dan membolos latihan.
Dia bahkan hampir tak berangkat ke Tur Eropa, namun keputusan itu tak diambil. Praveen tetap dikirim bersama Melati ke Denmark dan French Open.
Praveen bilang awalnya tak mengetahui adanya kasus tersebut. Dia justru mengetahui kasusnya viral di lini masa karena rekan-rekannya yang menandai dalam grup aplikasi Whatsapp dan berujung viral.
"Itu kejadiannya setelah saya beres latihan. Sorenya saya lihat (HP) kok banyak notification masuk. Ada apa ini? Biasa grup paling bercandaan. Soalnya pada nge-tag saya. 'Hei, hei, Jor, lu kenapa? Saya sehat-sehat saja, sakit enggak. Saat saya lihat gambar (berita) viral. Saya tahunya dari teman," Praveen membuka cerita kepada pewarta, di Pelatnas PBSI, Senayan, Kamis (31/10/2019).
"Sebenarnya saya salah satu orang yang tidak peduli omongan orang lain. Pada saat itu, saya cuma takut satu orang saja, yaitu mama saya," dia mengungkapkan.
Meski begitu, kata Praveen, dia akan secara gentleman mengaku salah jika memang perilakunya tidak benar.
"Saya sebenarnya orangnya cuek. Artinya, selama saya salah maka saya mengaku, minta maaf, dan menerima hukuman," kata pemain berusia 25 tahun ini.
Hal itu dibuktikannya ketika dirinya kedapatan bolos, yang diartikan istirahat di asrama.
"Bukan bolos tapi ketiduran. Tetapi saat itu memang saya yang membuka obrolan lebih dulu ke pelatih (terkait tidak latihan pagi)," katanya.
(mcy/fem)
Tags : Praveen
(Sumber : https://sport.detik.com/read/2019/10/31/204107/4767691/79/bukan-pelatih-ini-sosok-yang-ditakuti-praveen-saat-diganjar-sp-2 )
Note* Halaman ini berisi cliping artikel silahkan buka link sumber untuk informasi lebih lengkap
Comments
Post a Comment